Kaligrafi Allah SWT, untuk Marissa Haque Ikang Fawzi

Kaligrafi Allah SWT, untuk Marissa Haque Ikang Fawzi
Kaligrafi Allah SWT, untuk Marissa Haque Ikang Fawzi

Emel, Media Islam, Ikang Fawzi & Marissa Haque

Emel, Media Islam, Ikang Fawzi & Marissa Haque
Emel, Media Islam, Marissa Haque & Ikang Fawzi

Haji Pertama Ikang Fawzi dan Marissa Haque, 1993, Mekah

Haji Pertama Ikang Fawzi dan Marissa Haque, 1993, Mekah
Haji Pertama Ikang Fawzi dan Marissa Haque, 1993, Mekah

Jumat, 16 September 2011

LAPORAN DARI JERMAN: Kang Said Tegaskan Tagline Rahmatan Lil 'Alamin Dalam Islam


16/09/2011 07:57

Jeman, NU Online


Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj, berhasil memukau audiense International Meeting for Peace di Munich, Jerman, saat menyampaikan paparan kedamaian di mata Islam. Tagline Rahmatan Lil 'Alamin ditegaskannya sebagai salah satu dasar kedamaian, bahkan untuk orang di luar Islam.

Berbicara dalam sebuah panel bersama Alois Gluck, Presiden Zentralkomitee der Deutschen Katoliken dan Gunther Beckstein dari The Conservative Christian Social Union (CSU), serta dimoderatori oleh Peter Witterauf dari Hanns Seidel Stiftung, Kiai Said menyampaikan tagline Rahmatan Lil 'Alamin sudah bisa diterapkan secara nyata di Indonesia. Itulah yang diakuinya menjadikan kehidupan umat beragama di Indonesia bisa berlangsung secara damai.


"Muslim di Indonesia sudah bisa (menunjukkan perannya dalam) membangun bangsa, termasuk kedamaian di dalamnya. Sama seperti saat Nabi Muhammad membangun negara Madinah," ungkap Kang Said, demikian Kiai Said bisa disapa dalam presentasinya, Kamis, 15 September waktu Indonesia.

NU sebagai salah satu civil society di Indonesia, disampaikan juga oleh Kang Said, adalah salah satu aliran yang menerapkan secara nyata tagline Rahmatan Lil 'Alamin. NU diakuinya memiliki sifat yang moderat, toleran kepada umat Islam dari aliran berbeda, bahkan kepada warga negara non muslim.

"Salah satu bukti nyata tampak saat Banser (Barisan Serbaguna) ikut berperan aktif mengamankan perayaan Natal. Mereka tak segan menjaga perayaan hari raya umat Kristiani di Indonesia," beber Kang Said.

Tagline Rahmatan Lil 'Alamin juga disampaikan Kang Said tidak hanya dalam kaitan toleransi antar umat beragama di Indonesia, yang ujungnya mengerucut pada terciptanya perdamaian. Ditanya mengenai kaitannya dengan aturan perundang-undangan di Indonesia, baik di tingkat nasional atau dalam bentuk Peraturan Daerah yang menggunakan syariah sebagai salah satu dasar perumusannya, Kang Said kembali menjawab dengan dasar tagline tersebut.

"Ajaran Islam dalam konteks negara itu bersifat substantif. Betapapun tidak menyebut Islam, syariah, dan simbol Islam lainnya, asalkan tidak bertentangan dengan ajaran Islam maka itu sudah Islami," tuntas Kang Said.

Kang Said berada di Jerman sebagai salah satu wakil dari Indonesia dalam International Meeting for Peace. Selain untuk acara tersebut, kunjungan Kang Said juga diagendakan menggelar pertemuan dengan Istead University, untuk membicarakan kerjasama di antara kedua belah pihak. Istead University sendiri kedudukannya sangat penting dalam konteks kebijakan Uni Eropa di Asia.

"Semoga silaturahim ini membawa manfaat untuk masyarakat Indonesia, terutama Nahdliyin," sambung Syafiq Hasyim, Rais Syuriyah PCI NU Jerman.

Redaktur : Emha Nabil Haroen

UI FISIP & PSKTTI, Isabella Chikita &Fawzi, Marissa Haque & Ikang Fawzi.jpg

UI FISIP & PSKTTI, Isabella Chikita &Fawzi, Marissa Haque & Ikang Fawzi.jpg
UI FISIP & PSKTTI, Isabella Chikita &Fawzi, Marissa Haque & Ikang Fawzi.jpg