Kaligrafi Allah SWT, untuk Marissa Haque Ikang Fawzi

Kaligrafi Allah SWT, untuk Marissa Haque Ikang Fawzi
Kaligrafi Allah SWT, untuk Marissa Haque Ikang Fawzi

Emel, Media Islam, Ikang Fawzi & Marissa Haque

Emel, Media Islam, Ikang Fawzi & Marissa Haque
Emel, Media Islam, Marissa Haque & Ikang Fawzi

Haji Pertama Ikang Fawzi dan Marissa Haque, 1993, Mekah

Haji Pertama Ikang Fawzi dan Marissa Haque, 1993, Mekah
Haji Pertama Ikang Fawzi dan Marissa Haque, 1993, Mekah

Jumat, 16 September 2011

Temu Kemitraan dalam Pernikahan: Marissa Haque & Ikang Fawzi


:

Pernikahan bkn utk adu kemauan, namun temu kemitraan dalam suasana egaliter di saat suka maupun duka

(Marissa Haque Fawzi)

Manusia Sebenarnya Sedang Tidur: Marissa Haque Fawzi

Sumber: http://www.marissahaque.info/content/view/37/1/

PDF Print E-mail

Dalam sebuah perenungan panjang, tatkala kutatap lalu lalang manusia yang menyemut dalam sebuah perjalanan panjang Bintaro ke Jakarta Pusat, terbayang wajah-wajah banyak manusia melangkah dengan mata terpejam. Ah, mereka sedang tidur!

Annemarie Schimmel, seorang wanita keras hati namun halus budi yang dititipi Allah kecerdasan diatas rata-rata dengan kemampuan verbal yang sangat lancar, adalah salah seorang role model ku didunia Sufisme/Tasawuf. Dalam salah satu buku tulisannya yang berjudul Jiwaku adalah Wanita, didalam paragraf pembukanya diceritakan sebuah kisah tentang seorang guru India yang sedang berkunjung ke Damaskus, Syria. Buku yang diceritakan tersebut adalah sebuah buku tua terbitan 1872 dengan judul Padmanaba dan Hasan. Disana sang guru India tersebut memperkenalkan awal langkah misteri kehidupan spiritual kepada seorang anak laki_laki yang bernama Hasan yang membawanya kesebuah ruang bawah tanah. Ada sebuah keranda yang berdampingan dengan bekas singgasana Raja teronggok, dikelilingi sekumpulan harta benda ratna mutu manikam yang tak ternilai. Pada keranda tersebut terpatri kata-kata “…sebenarnya manusia itu semua sedang tidur, ketika mereka meninggal dunia, pada saat itulah mereka sebenarnya terbangun.” Schimmel kemudian baru menyadari belakangan bahwa ternyata sepenggal kata-kata yang terpatri tersebut adalah hadis Rasulullah Muhammad yang amat disukai dikalangan para Sufi dan penyair dunia Islam.

Didalam konteks posisiku sebagai anggota DPR terpilih periode 2004-2009 melalui partai Politik PDI Perjuangan, aku merasakan sepotong tulisan yang saya kutip diatas dari buku Annemarie Schimmel, adalah sebuah metafora pula dari penggalan lain langkah kehidupanku dalam kaitan dengan dunia politik. Betapa kehidupan singkat manusia ini hanyalah sepenggal mimpi pendek bunga tidur yang akan menetukan sebuah kehidupan abadi lainnya setelah alam dunia ini. Betapa sesungguhnya mimpi pendek ini sangat silau dengan tipu daya yang menjerumuskan. Alangkah kita nantinya akan menyesali ayunan langkah kehidupan yang telah kita lakukan, saat kita menyadari bahwa dikala mati kelak tidak satupun harta dunia akan terbawa.

Menjadi seorang anggota DPR, merupakan amanah sekaligus ujian dan jebakan yang nyata, yang akan menguji apakah dipenghujung langkah hidupku kelak aku layak menjadi kekasih Allah dan sahabat Rasulullah. Dimana kebutuhan transendental merupakan intrinsik atau innate property yang membuat setiap manusia itu cinta Illahi—apapun agama yang dipeluknya—dan ingin bersatu dengan Nya dikehidupan abadi kelak. Saat itu adalah saat dimana manusia sudah benar-benar bangun dari tidurnya. Namun sekarang masalahnya. Apakah manusia mengetahui bahwa sebenarnya mereka itu sedang tidur pada saat mereka sedang melakukan aktifitas kesehariannya? Wallahualam bisawab. Semoga Allah SWT membimbing pada jalan keselamatan didunia dan di akhirat, dan mengumpulkan kita semua kelak didalam tempat yang sejuk serta penuh dengan cahaya cinta kasih abadi.

(Jakarta, 12 Juli, 2004 oleh Marissa Haque Fawzi untuk Majalah Noor edisi September 2004)

Media Twitter Marissa Haque Fawzi

Marissa Haque Fawzi

Marissa Haque Fawzi

Dalam Twitter-nya: @MarissaHaque, Tangsel, Banten

Keluargaku ibarat sebuah 'sarang' dimana kami semua anggotanya selalu ingin kembali dan ''ngariung'' bersama dalam kehangatan...

Sumber: http://www.marissahaque.info

LAPORAN DARI JERMAN: Kang Said Tegaskan Tagline Rahmatan Lil 'Alamin Dalam Islam


16/09/2011 07:57

Jeman, NU Online


Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj, berhasil memukau audiense International Meeting for Peace di Munich, Jerman, saat menyampaikan paparan kedamaian di mata Islam. Tagline Rahmatan Lil 'Alamin ditegaskannya sebagai salah satu dasar kedamaian, bahkan untuk orang di luar Islam.

Berbicara dalam sebuah panel bersama Alois Gluck, Presiden Zentralkomitee der Deutschen Katoliken dan Gunther Beckstein dari The Conservative Christian Social Union (CSU), serta dimoderatori oleh Peter Witterauf dari Hanns Seidel Stiftung, Kiai Said menyampaikan tagline Rahmatan Lil 'Alamin sudah bisa diterapkan secara nyata di Indonesia. Itulah yang diakuinya menjadikan kehidupan umat beragama di Indonesia bisa berlangsung secara damai.


"Muslim di Indonesia sudah bisa (menunjukkan perannya dalam) membangun bangsa, termasuk kedamaian di dalamnya. Sama seperti saat Nabi Muhammad membangun negara Madinah," ungkap Kang Said, demikian Kiai Said bisa disapa dalam presentasinya, Kamis, 15 September waktu Indonesia.

NU sebagai salah satu civil society di Indonesia, disampaikan juga oleh Kang Said, adalah salah satu aliran yang menerapkan secara nyata tagline Rahmatan Lil 'Alamin. NU diakuinya memiliki sifat yang moderat, toleran kepada umat Islam dari aliran berbeda, bahkan kepada warga negara non muslim.

"Salah satu bukti nyata tampak saat Banser (Barisan Serbaguna) ikut berperan aktif mengamankan perayaan Natal. Mereka tak segan menjaga perayaan hari raya umat Kristiani di Indonesia," beber Kang Said.

Tagline Rahmatan Lil 'Alamin juga disampaikan Kang Said tidak hanya dalam kaitan toleransi antar umat beragama di Indonesia, yang ujungnya mengerucut pada terciptanya perdamaian. Ditanya mengenai kaitannya dengan aturan perundang-undangan di Indonesia, baik di tingkat nasional atau dalam bentuk Peraturan Daerah yang menggunakan syariah sebagai salah satu dasar perumusannya, Kang Said kembali menjawab dengan dasar tagline tersebut.

"Ajaran Islam dalam konteks negara itu bersifat substantif. Betapapun tidak menyebut Islam, syariah, dan simbol Islam lainnya, asalkan tidak bertentangan dengan ajaran Islam maka itu sudah Islami," tuntas Kang Said.

Kang Said berada di Jerman sebagai salah satu wakil dari Indonesia dalam International Meeting for Peace. Selain untuk acara tersebut, kunjungan Kang Said juga diagendakan menggelar pertemuan dengan Istead University, untuk membicarakan kerjasama di antara kedua belah pihak. Istead University sendiri kedudukannya sangat penting dalam konteks kebijakan Uni Eropa di Asia.

"Semoga silaturahim ini membawa manfaat untuk masyarakat Indonesia, terutama Nahdliyin," sambung Syafiq Hasyim, Rais Syuriyah PCI NU Jerman.

Redaktur : Emha Nabil Haroen

Muslim Indonesia Cinta Damai: Marissa Haque & Ikang Fawzi


Muslim di Indonesia sudah bisa (menunjukkan perannya dalam) membangun bangsa, termasuk kedamaian di dalamnya.

Sumber: http://nu.or.id/page/id/dinamic_detil/1/33925/Warta/Kang_Said_Tegaskan

Semua dengan Izin Allah Azza wa Jalla: Marissa Haque & Ikang Fawzi


"Tidak ada daun jatuh tanpa seizin Allah. Begitu juga dengan segala kejadian dalam hidup kita, itu semua skenario Allah."

“Alhamdulillah Our Beloved Chikita Diwisuda 10 Oktober 2011 Besok: Marissa & Ikang”


September 12th, 2011

Sumber: http://marissahaque-kiki-inspirasi.blogspot.com/

Fabiayyi ala’i Robbi Kumma Tukadzdzibaaan… Ya Allah tak ada lagi ni’mat yang akan aku dustakan. Terimakasih banyak untuk semua kenikmatan di dunia yang telah Kau titipkan pada kami Ya Allaaaah…

Terimakasih pula untuk kedua putri cantik lahir bathin yang telah Engkau berikan dalam penikahan kami selama 25 tahun ini sejak tanggal 3 Juli 1986 lalu.

Terimakasih tak terhingga untuk kesempatan menjelajah dunia keilmupengetahuan kepada kami berempat sejauh ini Ya Rob… Walau terkadang rezeki tidak terlalu lapang, namun Kau selalu memberikan jalan keluar terbaik yang paling Engkau ridhoi sejauh ini.

Disaat kami sedikit lengah dan ‘oleng’ Engkau berikan jalan kepada kami untuk kembali meluruskan niat serta langkah dalam meniti buih kehidupan yang tak selalu semanis madu.

Terimakasih juga untuk seluruh kebahagiaan lahir dan bathin yang selalu dikembalikan ke kami walau sesekali pernah menguap karena’udara’ panas oleh karena “naar”-Mu Ya Rob… Ampunilah kami semua kami ini hanyalah makhluk-Mu yang aniaya… la illaha ila anta subhanaka inni kuntu mindzdzoolimiin…



“Alhamdulillah Our Beloved Chikita Diwisuda 10 Oktober 2011 Besok: Marissa & Ikang”

The End

Ditengah Kerumuman Pendukung, Vote Hanafi Rais-Tri Hardjun, No 2, PAN Yogyakarta dalam Ikang Fawzi Marissa Haque



Dakwal Bil Hal di Yogyakarta, 10 september 2011





Kalau melihat dukungan yang tinggi, kelihatannya insya Allah bisa menang ya Mas Hanafi Rais? May Allah bless you always...





Sumber: http://ikangmarissa-for-hanafirais-yogya.blogspot.com/

UI FISIP & PSKTTI, Isabella Chikita &Fawzi, Marissa Haque & Ikang Fawzi.jpg

UI FISIP & PSKTTI, Isabella Chikita &Fawzi, Marissa Haque & Ikang Fawzi.jpg
UI FISIP & PSKTTI, Isabella Chikita &Fawzi, Marissa Haque & Ikang Fawzi.jpg